Jumat, 15 Februari 2013

SMAN 3 Tapung Menanam 1000 Pohon

Dengan di hadiri kurang lebih 1000 peserta dari Siswa/i SMAN 3 tapung, Siswa/i SMPN 3 Tapung, Siswa/i SDN 005 Petapahan Jaya, Siswa/i SDN 024 Petapahan Jaya, Siswa/i TK Tunas Jaya dan TK Darussalamah, Gerakan menanam 1000 pohon yang diselenggarakan oleh SMAN 3 Tapung pada hari sabtu, 16 Februari 2013 berjalan dengan lancar dan ramai. Acara dibuka oleh Bapak  Drs. Gindo Mandalasa, M.Pd selaku Kepala SMAN 3 Tapung, kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon dan pembagian doorprize untuk peserta yang beruntung.

Dalam sambutannya Bapak  Drs. Gindo Mandalasa, M.Pd menyatakan bahwa kegiatan  menanam pohon harus digalakkan sejak dini khususnya bagi para pelajar. Karena hal ini sebagai salah satu sarana pembelajaran kepada para siswa untuk lebih mencintai lingkungan hidup. Dengan lingkungan yang asri, indah, bersih dan nyaman tentunya sangat bermanfaat baik bagi masa depan lingkungan yang lebih sehat. Dan kegiatan ini juga dilakukan dalam rangka HUT SMA Negeri 3 Tapung ke-8 dan dalam upaya mewujudkan SMA Negeri 3 Tapung sebagai sekolah model Adiwiyata.










Bapak Drs. Gindo Mandalasa, M.Pd (Kepala SMAN 3 Tapung) mengawali kegiatan Gerakan Menanam 1000 Pohon Pada tanggal 16 Februari 2013 di Halaman SMAN 3 Tapung


 Bapak Drs. Gindo Mandalasa, M.Pd (Kepala SMAN 3 Tapung) sedang menanam pohon 


Bapak Pharada Khresna, S.Si (Kepala SMPTapung) ikut berpartisipasi dalam kegiatan Gerakan Menanam 1000 Pohon di SMAN 3 Tapung


Siswa SD sangat antusias dalam mengikuti kegiatan menanam pohon


Ibu Lutfiyah (Kepala TK. Tunas Jaya) sedang menanam pohon


Bapak Asngadi, S.Pd (Kepala SDN 024 Petapahan Jaya) Sedang menanam pohon


Siswa SMAN 3 Tapung bersemangat mengikuti kegiatan

Kamis, 14 Februari 2013

3R (Reuse Reduce Recycle) Sampah

3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pengelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari.

3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle) Setiap Hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita.

Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat-tempat umum lainnya.

Contoh kegiatan reuse sehari-hari:
Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.
Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.
Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.
Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.
Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan

Contoh kegiatan reduce sehari-hari:
Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.
Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).
Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.
Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.
Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu.

Contoh kegiatan recycle sehari-hari:
Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.
Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.
Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat.

3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang besar. Namun dari 3R yang sederhana ini bisa memberikan dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering menjadi permasalahan di sekitar kita. Ingin melihat dampaknya, langsung saja dicoba!

Sumber : http://alamendah.wordpress.com/2010/07/01/3r-reuse-reduce-recycle-sampah/

Sampah Organik dan An Organik

sampah merupakan sesuatu yang telah di buang dan mungkin sudah tidak bisa lagi untuk dimanfaatkan kembali. Sampah terbagi atas dua yaitu :

Sampah organik

A. Pengertian sampah organik
Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.

B. Jenis-jenis sampah organik

Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.[6]
Sampah organik sendiri dibagi menjadi :

• Sampah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.

• Sampah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.

C. Dampak sampah organic

a. Dampak terhadap Kesehatan
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
• Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
• Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
• Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
• Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

b. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.

D. PRINSIP PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah.Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 4R, yaitu:

• Mengurangi
Sebisa mungkin meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
• Menggunakan kembali
Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, buang
• Mendaur ulang

Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri tidak resmi dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.
• Mengganti
Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama.

E. CARA MENGOLAH SAMPAH ORGANIK
Pengomposan sampah kota umumnya sama saja seperti pengomposan bahan baku lainnya. Hanya yang patut dipikirkan adalah jumlah bahan organik kering yang digunakan dalam pencampuran bahan baku proses pengomposan. Pengomposan secara sederhana bisa dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut.
Pengomposan Menggunakan Drum Plastik
Pengomposan menggunakan drum plastik sangat cocok diterapkan untuk mengolah sampah rumah tangga.
Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan
1. Ember atau drum plastik yang telah dimodifikasi (dibuat berlubang) dengan kapasitas minimum 100 kg.
2. Bioaktivator cair (metode aerob) atau bioaktivator padat (metode anaerob).
3. Bahan baku sampah organik (hindari daging, tulang, duri ikan, sisa makanan berlemak, susu, kotoran anjing, kucing, dan babi).
Cara Membuat
1. Cacah bahan baku hingga berukuran 2-5 cm.
2. Taburkan bioktivator OrgaDec 0,5% ke atas bahan baku, aduk hingga tercampur rata.
3. Siram dengan air hingga diperoleh kelembapan yang diinginkan (50-60%), langsung masukkan ke dalam drum plastik.
4. Inkubasi selama 1-2 minggu, tergantung dari bahan bakunya.
5. Pada hari ketiga atau hari kedelapan perlu dilakukan pengadukan atau pembalikkan secara manual agar aerasi di dalam drum berlangsung baik.
Proses Pembuatan Kompos Aktif Ekspres (24 jam)
Bahan
1. Jerami kering, daun-daun kering, sekam, serbuk gergaji, atau bahan organik apa saja yang dapat difermentasi (20 bagian).
2. Kompos yang sudah jadi (2 bagian).
3. Dedak 1 bagian.
4. Dectro disesuaikan dengan dosis (5 sendok makan).
5. Air disesuaikan dengan dosis (20 liter).

Cara Membuat
1. Cacah atu giling bahan baku kompos hingga agak halus, lalu campurkan dengan dedak dan kompos yang sudah jadi.
2. Larutkan Dectro ke dalam air.
3. Siramkan secara merata larutan Dectro ke dalam campuran bahan baku sampai kadar airnya mencapai 45-50%.
4. Tumpuk campuran bahan baku tersebut di atas ubin yang kering dengan ketinggian 30-35 cm, lalu tutup menggunakan karung goni.
5. Pertahankan temperatur 40-600 C.
6. Setelah 24 jam, kompos aktif ekspres selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.

Sampah ANORGANIK

A. PENGERTIAN SAMPAH ANORGANIK
Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

B. JENIS-JENIS SAMPAH ANORGANIK
Contoh sampah dari sampah anorganik adalah: potongan-potongan / pelat-pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang-belulang, kaleng bekas, botol bekas, bahkan kertas, dan lain-lain.
Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna, batu-batuan untuk mengurug tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan (dan diproses) dapat unutk pupuk dan lain-lain.

C. DAMPAK SAMPAH ANORGANIK
a.Gangguan Kesehatan
>Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong enularan infeksi;
>Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;

b. Menurunnya kualitas lingkungan

c. Menurunnya estetika lingkungan

>Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;

d. Terhambatnya pembangunan negara

Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

D. Cara mengolah sampah anorganik
Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
• Sampah kertas
Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya. Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau Anda sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.
• Sampah kaleng
Banyak sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan sehari-hari. Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut akan habis dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam gerakan menyukseskan daur ulang. Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.
Membuat baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk membuat baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton baja, akan dihemat 1.131 kg bijih besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg kapur.
Perlakuan kaleng bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng bekas wadah makanan memiliki tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke arah dalam, lalu digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng cat harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering, kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak goreng juga begitu. Kaleng yang mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot harus ditangani hati-hati, jangan ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot.
• Sampah botol
Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.
• Sampah plastik

Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.
• Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
• Sampah kain
Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian yang sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, magic jar, dan lainnya.

By. Anwar (Kontributor Belantara)
Sumber : http://www.buletinbelantara.com/2012/05/sampah-organik-dan-anorganik.html

Rabu, 13 Februari 2013

Kegiatan Penghijauan SMAN 3 Tapung

Siswa/i melakukan Budi Daya Tanaman Dalam Pembelajaran Biologi

Penghijauan Taman Kelas


Penghijauan Taman Perpustakaan


Penghijauan Taman Kelas

Selasa, 12 Februari 2013

SMAN 3 Tapung Go Adiwiyata School

Sekolah yang nyaman, indah, rapih, bersih, dan sehat adalah dambaan semua orang. Untuk mewujudkan hal tersebut Kementrian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 03 Tahun 2010 dan Nomor 01 Tahun 2010 tentang   Pendidikan Lingkungan Hidup. 

SMA Negeri 3 Tapung sebagai sekolah berstandar nasional yang terletak di Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau sangat mendukung dengan kegiatan tersebut. Hal ini sesuai dengan visi sekolah yaitu

MENJADIKAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL YANG BERPRESTASI, TERAMPIL, BERIMTAQ DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN HIDUP  

dan memiliki misi :

1.   Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien.
2.   Menumbuhkan semangat berprestasi secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
3.   Menyiapkan calon pemimpin masa depan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mempunyai daya juang tinggi, kreatif, inovatif, produktif dan mempunyai landasan iman dan taqwa yang kuat.
4.   Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan professional tenaga kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
5.   Memiliki sarana, prasarana dan media pembelajaran yang modern serta menjadikan sekolah model dalam pengembangan IPTEK dan IMTAQ bagi lembaga pendidikan lainnya.
6.   Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, rapih, indah dan nyaman.
7.   Meningkatkan prestasi siswa di bidang akademik, olahraga, seni.
8.  Mewujudkan perilaku 3R (Reduce, Reuse, Recycle)

Dengan harapan, melalui Visi dan Misi di atas dapat dijadikan pedoman oleh berbagai elemen demi menjadikan SMA Negeri 3 Tapung sebagai sekolah model adiwiyata.